Sabtu, 08 September 2012

Butiran Benih berharga yang tertanam dalam MEDIS 2012


Lingkungan FK UII merupakan lingkungan baru yang harus saya tempati dengan keseharian yang cukup melelahkan. Keluarga baru dan suasana Jalan Kaliurang yang sejuk saat ini turut menemani aktivitas saya sehari-hari. Seluruh kegiatan yang ada diselenggarakan FK UII tampaknya menunjukkan pesan tersirat bahwa menjadi dokter itu tidak hanya harus pintar dalam hal ilmu pengetahuan , namun juga harus pintar dalam segala hal, seperti pintar dalam mengatur waktu, menentukan skala prioritas, menjadi pemimpin, bijak dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan seterusnya. Kegiatan yang dapat mengakomodasi pembangunan karakter mahasiswa FK UII itu dilaksanakan oleh LEM FK UII dengan sasaran mahasiswa baru FK UII 2011.
Kegiatan yang menjadi agenda rutin tahunan LEM FK UII itu bernama Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa(LKMM). Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib fakultas. Kegiatan tersebut berisi seputar kiat-kiat menjadi mahasiwa kedokteran yang sukses dalam akademik dan berorganisasi yang pasti sangat berguna dalam bermasyarakat dan menjalin hubungan interpersonal sebagai mahasiswa.
Kegiatan ini menjawab banyak sekali pertanyaan diantaranya, mengapa kita harus berorganisasi? Bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi? Bagaimana membentuk forum rapat yang baik? Bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik? Bagaimana pengorganisasian sebuah lembaga atau organisasi yang baik? Dan juga diulas mengenai pentingnya jalinan komunikasi atau jaringan relasi dengan banyak orang. Inilah yang disebut  interpersonal skill, materi yang dibawakan oleh Mas Fajar Mantan Sekjen Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia 08/09 atau 09/10 saya lupa.hehe
Singkat cerita di akhir rangkaian kegiatan LKMM, kelompok pengabdian masyarakat (PENGMAS) (yang ada saya didalamnya) dalam LKMM terpilih menjadi kelompok yang memiliki program kerja terbaik dan mendapat dukungan dari LEM dan DPM untuk menjalankan program kerja yang kami usung tersebut.
Program kerja yang kami susun itu sebenarnya mengalami beberapa perubahan sebelum akhirnya menjadi MEDIS 2012 atau MEmbina Desa menjaDI Sehat 2012. Desa sasaran yang kami jadikan tempat pengabdian kami adalah Desa Sumber Kabupaten Magelang. Banyak cerita yang mestinya engkau saksikan di tanah kering bebatuan #Ebiet G Ade. Sehingga, saya mencoba menarik beberapa pelajaran yang saya ibaratkan sebagai butiran benih yang kami tanam untuk dipetik pada waktu mendatang.
Ya pada akhirnya inilah secuil pelajaran yang kami dapatkan dalam acara ini:
1.     Berdarah-darahlah dalam tahap persiapan agar pada pelaksanaannya terasa mudah dan sukses. #Quote dari In house training kelembagaan.
Entah apakah perasaan saya yang berlebihan was-was atau bagaimana, yang jelas selaku ketua panitia saya tidak doyan makan, tidur, apalagi belajar pada tahap persiapan ini. Persiapan sampai memakan waktu selama ± 3-4 bulan dari mulai penyusunan proposal, mencari dana dan sponsor, mempersiapkan peralatan dan melobi Pak Kades dan warganya, sampai rapat persiapan lainnya. Terbukti dengan waktu yang lama dan tingkat depresi saya yang hampir memuncak, pelaksanaan acara ini berjalan lancar. Padahal dari awal persiapan saya sudah berpikir macam-macam, apa berhasil?masak iya sih? Semoga deh #positif Thinking, namun akhirnya acara ini berjalan sukses berkat ridho Allah dan kontribusi teman-teman angkatan 2011.
2.     Doa merupakan senjata ampuh yang patut dipanjatkan tidak hanya setelah berusaha, tapi doa juga harus dilakukan sebelum berusaha.
Ini dia hal yang tak kalah pentingnya dari usaha. Doa merupakan senjata ampuh yang pernah saya rasakan. Doa bisa mengusir bala, menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak baik. Beberapa keajaibanpun muncul ketika pelaksanaan MEDIS 2012 di Desa Sumber.
Sebenarnya ada satu hal yang selalu bolak-balik mampir ke pikiran saya ketika masih tahap persiapan, yaitu rasa takut jika pada saat hari-H hujan deras, maklum karena saat itu sedang musim hujan. Ya apa boleh buat, yang memiliki kekuasaan untuk mengendalikan hujan atau tidak kan hanya Allah, oleh karena itu saya berdoa terus menerus agar pada tahap persiapan ini diberi petunjuk dan kemudahan, serta pada saat hari-H saya minta agar tidak hujan dulu. Setelah solat lima waktu doa saya minta agar tidak hujan, solat duha saya doa itu lagi, habis tahajud doa saya ya itu lagi. Oke, waktu terus berlalu, tak terasa beberapa hari lagi MEDIS akan segera terlaksana, namun doa saya sudah mulai agak kendor. Sulit sekali rasanya untuk istiqomah memanjatkan doa pada-Nya. Kemudian doa saya kembali saya giatkan ketika acara sedang berlangsung. Alhasil Alhamdulillah, ternyata cuma gerimis kecil sehingga tidak terlalu mengganggu acara. Selama 2 hari acara hujan tidak turun. Kalau menurut saya pribadi itu agak terlihat aneh, karena ini kan sedang musim hujan dan dari kemarin hujan terus tiba-tiba Allah seolah-olah memberikan kesempatan kepada kami untuk melangsungkan acara ini dengan lancar alias mendapat ridho dari Allah. Begitu upacara penutupan selesai, dengan segera hujan turun sangat deras sehingga kami harus kerja keras bersih-bersih karena becek sampai ke dalam ruang balai desa. Apakah ini suatu kebetulan? Tidak menurut saya.. Saya yakin Allah benar-benar bersama kami.
Sebenarnya masih banyak lg hal-hal yang saya rasa itu adalah keajaiban yang Allah beri untuk menunjukkan Maha Kuasa-Nya

3.    Ketua Panitia harus terjun langsung untuk memantau, mengawasi, memfollow up dan terkadang langsung membantu panitia yang lain jika ada hal yang harus diselesaikan segera.
Tidak jarang saya turun langsung untuk membantu mengerjakan apa yang menjadi jobdescnya masing-masing divisi. Sebenarnya hal tersebut tidaklah baik dan tidak sesuai dengan apa yang telah diberitahukan ketika LKMM, bahwa ketua bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas kegiatan. Tidak sepantasnya ketua panitia ikut membantu pekerjaan yang sudah \ menjadi tugas divisi terkait. Namun hal itu saya lakukan karena inisiatif saya pribadi dengan pertimbangan bahwa hampir seluruh coordinator divisi ikut rekruitmen TBMM yang berarti para koor untuk sementara waktu tidak bisa menghandle jobdescnya masing-masing. Ditambah kalau saya lihat kurangnya jalinan komunikasi diantara koordinator dengan koordinator yang lain maupun komunikasi dengan tiap anggotanya.
Tidak ada yang perlu disalahkan, karena kita disini semua belajar, kita disini semua mencoba memadu chemistry sebagai keluarga besar mahasiswa FK UII 2011, dan terlebih juga acaranya udah selesai dan bisa kita nyatakan sukses kan? Namun, pelajaran yang perlu diambil ya seperti di atas tadi, ketua terkadang harus terjun langsung mengawasi pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya secara umum. Ya kayak model jokowi lah lebih sering langsung turun ke masyarakat daripada di kantor kira-kira seperti itu. Hehe
4.    Sifat inisiatif panitia dan rasa persatuan diantara kami mengalahkan PERATURAN JOBDESC yang ada, namun toh pada akhirnya semua bisa tersenyum menikmati acara kebanggaan 2011.
Acara MEDIS 2012 selain kami jadikan media untuk mengasah kepekaan sebagai calon dokter terhadap masyarakat juga kami jadikan acara ini momen yang pas untuk kami mengenal lebih dekat teman-teman satu sama lain di angkatan 2011. Terkadang tanpa mempedulikan jobdesc kami bekerja pada saat hari H pelaksanaan. Kami saling menutupi kekurangan, jika ada pekerjaan yang belum diselesaikan, walaupun bukan jobdescnya panitia lain bersedia melakukannya. Hal ini menunjukan rasa kepedulian kami diasah untuk menjadi 2011 SATU!
Sebenarnya hal ini juga tidaklah dibenarkan dalam LKMM bahwa setiap divisi dan bahkan setiap anggota harusnya sudah ditentukan jobdescnya masing-masing, namun bagi saya tampaknya Sifat inisiatif kami, rasa persatuan kami itu lah yang mengalahkan PERATURAN JOBDESC2 yang MENGEKANG  dan sekaligus membuat acara ini berlangsung dengan lancar. Alhamdulillah..
Nb: Don’t Try This At Home
5.     Pengorbanan sangat dibutuhkan untuk menggapai cita-cita.
Berapa jam waktu yang kami korbankan untuk acara ini, berapa rupiah uang yang kami keluarkan dengan ikhlas untuk acara ini, berapa liter keringat yang kami keluarkan demi kesuksesan acara ini, serta berapa banyak energi yang kami gunakan untuk memikirkan acara ini. Semua tidak ada yang sia-sia ternyata kawan. Jika kita melakukan itu semua dengan ikhlas, pasti pengorbanan itu akan berbuah manis sebagai balasan dari Allah. Bukankah Allah sudah berfirman yang maknanya barang siapa mengerjakan kebaikan walaupun sebesar biji zarrah akan mendapat balasannya, dan barang siapa mengerjakan keburukan walaupun kecil maka akan mendapat balasannya juga.
Ini dia ayat yang menjadikan hidup saya semangat !!!! Gak ada yang percuma, gak ada yang sia sia kalau kita ikhlaaas. Amiin
6.    Walaupun niat kita baik, namun jika caranya salah maka hasil yang didapatpun akan buruk #Ramdhan’s Quote (ketua Angkatan 2011).
Cerita ini pengalaman yang sangat tidak akan pernah saya lupakan. Apakah itu? Mungkin para panitia masih pada ingat waktu survey semua ke desa sumber? Ya Banyak yang nyasar. Dan yang bikin merindingnya lagi itu udah kaki gunung bos. Kiri kanan hutan dan kebun tanpa penerangan. Ya pastilah saya khawatirnya gak ketulungan puyeng banget parah walaupun akhirnya semua bisa bertemu dan pulang dengan selamat tanpa kehilangan satu orangpun hehe.
Selidik punya selidik, kami adakan evaluasi kecil-kecilan dan terlihat suatu kesalahan mendasar. Kami mengadakan survey itu mendadak sehari sebelum survey baru ada jarkom. Mengenai mekanisme pemberangkatan dan waktu juga masih rancu ingin seperti apa. Intinya kurang terkoordinasi dengan baik. Saya lupa padahal di LKMM bahwa Perencanaan itu sangat penting. Apabila kita gagal merencanakan sama saja kita merencanakan kegagalan dan akhirnya terbukti kekacauan yang ada. Namun terlepas dari kekacauan itu saya sangat bersyukur tidak terjadi hal yang naudzubillahi Min dzalik.
Sebenarnya masih banyak butiran benih berharga yang bisa diambil hikmahnya dari MEDIS 2012 ini. Tidak heran kalau teman-teman FK UII 2011 mengusulkan acara seperti ini agar diadakan kembali. Saya pribadi setuju dengan hal tersebut, namun disini kita mahasiswa dibawah naungan LEM FK UII. Sangat sulit bagi kita untuk mengadakan acara sebesar itu tanpa diawasi oleh LEM-DPM FK UII. Apalagi yang saya tahu adalah bahwa untuk mengadakan kegiatan itu harus ada persetujuan dan sepengetahuan dari LEM-DPM FK UII. Jadi maaf kawan, walaupun keuangan MEDIS 2012 mengalami surplus dengan jumlah yang tidak sedikit, kita belum bisa mengadakan MEDIS 2013 karena masalah birokrasi. Oiya , terlebih lagi kalaupun misalkan ada The Next MEDIS, silahkan pilih ketua baru untuk menggantikan saya hahaha…
Semoga benih-benih yang kita tanam waktu itu akan kita petik hasilnya di masa mendatang sebagai dokter yang peduli masyarakat, dokter yang pekerja keras, dokter yang berbudi pekerti luhur..AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar