Rabu, 08 Agustus 2012

Our Experience at Warung Raminten Jalan Kaliurang

kampus universitas Islam Indonesia berdiri kokoh di Jalan Kaliurang Km 14,5. letak kampus ini kira-kira sejauh 14,5 km dari Malioboro. Otomatis daerah sekitar kampus dan mungkin sekitar sepanjang kaliurang itu dipenuhi oleh muda-mudi para mahasiswa yang tinggal didaerah setempat. Banyak kos-kosan dan kontrakan di sekitaran jalan kaliurang. Namanya mahasiswa, hobinya terkadang makan diluar. Hal ini membuat bisnis kuliner dan sejenisnya berkembang di jalan kaliurang, terutama dekat daerah kampus UII Jalan Kaliurang. Tapi, tidak jarang juga, restoran-restoran itulah yang kadang membuat dompet mahasiswa menjadi tipis. Restoran sederhana(sekelas mahasiswa) ada banyak, seperti warung burjo, warung tegal, dan rumah makan padang. namun, ada juga restoran yang menurut mahasiswa termasuk restoran kelas kakap alias agak elit dikitlah. 
Ada beberapa restoran raksasa di sekitar kampus kaliurang yang biasanya ramai digunakan sebagai tempat kongkow oleh mahasiswa-mahasiswa, terutama anak UII. Restoran yang sudah sangat terkenal di Jogjakarta, siapa yang tidak kenal Warung RAMINTEN? Saya yakin orang-orang yang merasa dirinya gahoeels (dibaca: Gaul) pernah makan di tempat ini. ternyata gahoelsnya mahasiwa itu demen banget sama suasana jadul zaman keraton jawa tempo doeloe #Saluut. 

Ini dia Warung Raminten yang ada di Jalan Kaliurang

Pas masuk ke 'warung raminten' (namanya warung tapi ini restoran coy), bakal disambut sama patung-patung dan suasana remang-remang yang khas ala raminten. Ditambah dengan lantunan syahdu nan lembut lagu jawa, seperti lagu silir wengi,mungkin untuk menghidupkan suasana jawa-jawanya gitu tapi sebenernya lagu itu lebih kayak lagu untuk manggil kuntilanak coy, parah beut. Jatuhnya jadi kayak kuburan apa rumah horor gitu, karena terpampang foto-foto kesultanan, keraton, dan tokoh-tokoh zaman dulu di jogjakarta yang sudah Almarhum semua pastinya. foto hitam putih yang terpampang itu semakin dapet seremnya pas liat dibawahnya ada bunga-bunga mirip sesajen. Tapi ada beberapa orang enggan untuk makan di restoran itu karena suasanyanya yang mencekam Mungkin untuk yang pertama kali kesini ada yang mengatakan bagus, dan ada yang balik lagi keluar gak mau masuk gara-gara suasananya mirip lokasi uji nyali dunia lain.
Ini suasana Pas masuk Warung Raminten, tuh kan ada patung dan agak remang-remang

Terlepas dari suasananya, Warung raminten ini menyediakan menu makanan dan cita rasa yang oke punya. Variasi makanannya dari Mie jawa, Ayam dan ikan goreng/bakar sampai nasi kucing tersedia dengan menu-menu lainnya yang memikat. Tidak hanya variasi makanannya saja, raminten juga punya variasi minuman yang banyak. Ada jahe-jahean, jamu-jamuan, ada jus buah, dan ada es kelapa dan variasi campuran antara jahe dengan teh atau bahan rempah-rempah lain. Yang uniknya adalah pengemasan minuman dengan gelas atau tempat yang unik. 
Teman saya, pernah memesan minuman mungkin tanpa memikirkan harga karena waktu itu sedang ditraktir jadi ia memutuskan untuk memesan salah satu menu dengan ukuran jumbo. Ternyata ukuran jumbo itu bisa memberikan kenikmatan untuk 3-5 orang. Alhasil teman saya kekenyangan karena minuman bukan makanan, dan semua orang yg ada dimeja itu tercengang melihat gelas seperti bentuk jamur terbalik yang sangat besar itu.  Adapula dengan porsi pas tapi rasa tidak pas di lidah, karena asal pilih menu sekadar coba-coba. Namanya coba-coba, belum tentu sesuai harapan, rasa jahe dicampur dengan jamu-jamuan lainnya membuat minuman itu masih mengisi lebih dari setengah volum gelas itu alias tidak habis. Habis minum minuman jahe campur itu ia mengkomat-kamitkan lidah dengan harapan rasa anehnya itu akan segera hilang. Mungkin bagi yang belum terbiasa akan merasa itu minuman aneh, tapi bagi yang suka dengan jahe atau jamu, pasti akan menikmati rasa sampai menghangatkan dada dan hidung. 
Ini dia minuman yang dipesen temen ane, tapi itu foto orang. Izin ambil dari Mbah google

Untuk masalah harga, harga yang ditawarkan bisa dibilang relatif mahal untuk kalangan mahasiswa, namun untuk sesekali mencoba ya it's okelah masih mampu hehe. Tapi kalau harus dijadiin makanan sehari-hari, mungkin dompet ane udah jebol kemane-mane. 

Beberapa variasi minuman, tuh ada beer, bajigur, kopi dll
Oiya, ada sedikit cerita dari teman saya nama disamarkan,katakanlah Putut (yang meneraktir). ketika itu kami berempat saya, putut , chess, dan bimo habis belajar di perpus pusat UII. hari sudah gelap dan kami memutuskan untuk makan ditraktir oleh putut. Putut menyuruh kami yang memutuskan dimana makan malam kali ini. Kami sempat menolak, tidak etis jika tempat ditentukan oleh yang ditraktrir. Namun apa daya dia memaksa dan kami memutuskan untuk ke raminten. Putut langsung mengiyakan dan kami langsung berangkat ke raminten. Setelah sampai di raminten, kita memesan menu-menu seperti biasa masih dalam batas normal, alias tidak berlebihan dan tidak memanfaatkan kesempatan. 

Singkat cerita, makan selesai dan kami bergegas untuk menemani Putut bayar di kasir. suasana masih penuh canda tawa dan obrolan pada saat itu, namun ketika sampai dikasir dan Mas Kasir menyebutkan total yang harus dibayar Rp xxxxxx untuk empat orang, si Putut tiba-tiba terdiam, terpana, terbata mendengarnya. Entah karena shok atau kenapa. Namun terlihat raut wajah yang khas seperti sedang berpikir masa 4 orang aja sampai segitu , dan jajan saya besok gimana ya. Ya kira-kira seperti itulah tebakan saya mengenai apa yang ada dalam pikirannya. Sungguh malang nasib si Putut, dengan niat baik, namun uang jajan untuk beberapa hari harus direnggut oleh perut kami bertiga, saya, bimo, dan ches. hmm . Dan mungkin kami teman yang agak sedikit kejam, ketika keluar dari restoran itu, kami tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi si Putut tanpa kata dan daya. Tapi akhirnya saya meminta keikhlasan, dan mendoakan semoga makan malam kali ini berkah. Kemudian dia mengamini dan kami pulang ke kos dan rumah masing-masing.

Tapi menurut gw pribadi, TEMPAT INI ADALAH RECOMMENDED PLACE !!!!