Sabtu, 22 September 2012

The Power of Bersyukur !!



Akhirnya, cita-cita saya jadi asisten histology tercapai, Alhamdulillah. Tapi by the way anyway busway , kok baru awal paragraph sudah ‘Akhirnya’ aja ya. Okelah.. Ini pengalaman saya yang termasuk unforgettable. Kenapa?Ya karena waktu dulu sebelum masuk kedokteran saya punya cita-cita jadi mahasiswa berprestasi walaupun waktu itu saya pikir sangat sulit, bahkan pikiran ababil saya bilang ‘Gak Bakal Mungkin’.  Namun, kenyataannya Allah mengabulkan cita-cita saya. Alhamdulillah lagi, memang hidup ini harus pandai-pandai bersyukur. Sudah jelas dalam Alqur’an kalau kita pandai bersyukur, PASTI nikmat kita akan ditambah. Ya itu sangat saya rasakan.

Ibu dan nenek saya selalu mengingatkan saya untuk selalu bersyukur pada Allah, bersyukur dan bersyukur pokoknya. Alhamdulillah lagi sekarang saya sudah jadi asisten laboratorium histology. Dulu bayangan saya kalau jadi asisten itu bagus banget buat masa depan keakademikan seorang mahasiswa. Dengan menjadi asisten, mahasiswa bisa update ilmu pengetahuan, bisa dekat dengan dosen, bisa maju lah pokoknya. Sama sekali saya tidak pernah berpikir bahwa asisten itu dapat bayaran. Saya kira jadi asisten itu gak dibayar. Soalnya terpilih jadi asisten saja sudah syukur dengan segudang manfaat yang diberikan dari sebuah pengalaman dengan dosen. Namun, ternyata dugaan saya salah. Di kampus saya jadi asisten dibayar mungkin sebagai ucapan terimakasih telah ikut membantu pekerjaan dosen laboratorium.
Terlepas dari dibayar atau tidak, ya masa bodoh lah. Yang penting saya jadi asisten hehe.. Kalaupun ternyata dibayar sekarang wah saya lebih BERSYUKUR lagi. Alhamdulillah dapet bonus lagi kan dari Allah. Saya ya gak munafiq merasa seneng kalau dikasih uang saku kalau asistenin, wajar manusia dikasih rezeki kan gak boleh ditolak hehe.. Tapi ya jangan sampailah, niat saya asisten ini melenceng dari niat awal saya yang sudah lurus.

Hari pertama saya ngisi asisten saya ragu dengan jadwal saya kapan sebenarnya bagian saya untuk mengasisteni dosen. Lalu saya beranjak dari gedung kuliah dengan melupakan masalah asistensi histologi menuju ruang LEM FK UII untuk ngurusin masalah organisasi atau kepanitaan dan lain-lain. Soalnya kebetulan saya saat itu juga sedang mengemban amanah jadi kadep ilmiah LEM FK UII dan ketua panitia seminar dan pelatihan jurnalistik nasional ISMKI. Sangat berat kalau dipikir-pikir. Tapi itu gak saya pikirin, Cuma saya jalanin aja apa adanya. Tiba-tiba baru sampai di ruang LEM, hp saya getar dan saya angkat telpon dari teman saya. ternyata teman saya nanyain kenapa saya gak datang ke lab histology. Saya kaget dan beranjak dari ruang LEM menuju laboratorium Histologi yang letaknya agak jauh dari ruang LEM.

Huff capek juga bergegas dari ruang LEM ke ruang histo. Terus setelah samapai disana saya langsung ngawas mahasiswa yang sedang pre-test praktikum. Setelah itu saya dan dua orang teman saya hanya memeriksa soal pre-test dan post-test dari mahasiswa yang sedang praktikum tersebut. Memang, untuk tugas pertama ini saya katakan belum cukup berat. Namun, ya cukup mengasyikkan sebagai debut saya di lab histo. Yang paling lucu lagi laboran histo yang biasanya galak waktu dulu ke saya pas lagi praktikum sekarang udah jadi baik lho. Kabar gembira lagi buat saya hehee Alhamdulillah..

Setelah itu saya pulang bawa snack dan diberi uang saku. Alhamdulillah kan. Kemudian saya pulang. Dalam perjalanan pulang ke kosan saya berpikir andaikan saja teman saya tidak memberikan kabar kalau saya isi asisten hari itu saya sudah ketinggalan debut saya dan sudah dicap buruk mungkin. Namun Alhamdulillah, Allah mengatur semua ini dan kalau memang rezeki ya gak kemana. Saya diberi uang saku dobel dari biasanya karena asisten yang datang hanya tiga orang.  Alhamdulillah lagi kan. Hari itu ya seperti itu karena yang lainnya semua pada ada kuliah. Jadi seperti ini Allah mengatur semuanya. Bersyukur-bersyukur dan bersyukur. The Power of Bersyukur. Bersyukur is The Best !!! 

Sabtu, 08 September 2012

Butiran Benih berharga yang tertanam dalam MEDIS 2012


Lingkungan FK UII merupakan lingkungan baru yang harus saya tempati dengan keseharian yang cukup melelahkan. Keluarga baru dan suasana Jalan Kaliurang yang sejuk saat ini turut menemani aktivitas saya sehari-hari. Seluruh kegiatan yang ada diselenggarakan FK UII tampaknya menunjukkan pesan tersirat bahwa menjadi dokter itu tidak hanya harus pintar dalam hal ilmu pengetahuan , namun juga harus pintar dalam segala hal, seperti pintar dalam mengatur waktu, menentukan skala prioritas, menjadi pemimpin, bijak dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan seterusnya. Kegiatan yang dapat mengakomodasi pembangunan karakter mahasiswa FK UII itu dilaksanakan oleh LEM FK UII dengan sasaran mahasiswa baru FK UII 2011.
Kegiatan yang menjadi agenda rutin tahunan LEM FK UII itu bernama Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa(LKMM). Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib fakultas. Kegiatan tersebut berisi seputar kiat-kiat menjadi mahasiwa kedokteran yang sukses dalam akademik dan berorganisasi yang pasti sangat berguna dalam bermasyarakat dan menjalin hubungan interpersonal sebagai mahasiswa.
Kegiatan ini menjawab banyak sekali pertanyaan diantaranya, mengapa kita harus berorganisasi? Bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi? Bagaimana membentuk forum rapat yang baik? Bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik? Bagaimana pengorganisasian sebuah lembaga atau organisasi yang baik? Dan juga diulas mengenai pentingnya jalinan komunikasi atau jaringan relasi dengan banyak orang. Inilah yang disebut  interpersonal skill, materi yang dibawakan oleh Mas Fajar Mantan Sekjen Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia 08/09 atau 09/10 saya lupa.hehe
Singkat cerita di akhir rangkaian kegiatan LKMM, kelompok pengabdian masyarakat (PENGMAS) (yang ada saya didalamnya) dalam LKMM terpilih menjadi kelompok yang memiliki program kerja terbaik dan mendapat dukungan dari LEM dan DPM untuk menjalankan program kerja yang kami usung tersebut.
Program kerja yang kami susun itu sebenarnya mengalami beberapa perubahan sebelum akhirnya menjadi MEDIS 2012 atau MEmbina Desa menjaDI Sehat 2012. Desa sasaran yang kami jadikan tempat pengabdian kami adalah Desa Sumber Kabupaten Magelang. Banyak cerita yang mestinya engkau saksikan di tanah kering bebatuan #Ebiet G Ade. Sehingga, saya mencoba menarik beberapa pelajaran yang saya ibaratkan sebagai butiran benih yang kami tanam untuk dipetik pada waktu mendatang.
Ya pada akhirnya inilah secuil pelajaran yang kami dapatkan dalam acara ini:
1.     Berdarah-darahlah dalam tahap persiapan agar pada pelaksanaannya terasa mudah dan sukses. #Quote dari In house training kelembagaan.
Entah apakah perasaan saya yang berlebihan was-was atau bagaimana, yang jelas selaku ketua panitia saya tidak doyan makan, tidur, apalagi belajar pada tahap persiapan ini. Persiapan sampai memakan waktu selama ± 3-4 bulan dari mulai penyusunan proposal, mencari dana dan sponsor, mempersiapkan peralatan dan melobi Pak Kades dan warganya, sampai rapat persiapan lainnya. Terbukti dengan waktu yang lama dan tingkat depresi saya yang hampir memuncak, pelaksanaan acara ini berjalan lancar. Padahal dari awal persiapan saya sudah berpikir macam-macam, apa berhasil?masak iya sih? Semoga deh #positif Thinking, namun akhirnya acara ini berjalan sukses berkat ridho Allah dan kontribusi teman-teman angkatan 2011.
2.     Doa merupakan senjata ampuh yang patut dipanjatkan tidak hanya setelah berusaha, tapi doa juga harus dilakukan sebelum berusaha.
Ini dia hal yang tak kalah pentingnya dari usaha. Doa merupakan senjata ampuh yang pernah saya rasakan. Doa bisa mengusir bala, menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak baik. Beberapa keajaibanpun muncul ketika pelaksanaan MEDIS 2012 di Desa Sumber.
Sebenarnya ada satu hal yang selalu bolak-balik mampir ke pikiran saya ketika masih tahap persiapan, yaitu rasa takut jika pada saat hari-H hujan deras, maklum karena saat itu sedang musim hujan. Ya apa boleh buat, yang memiliki kekuasaan untuk mengendalikan hujan atau tidak kan hanya Allah, oleh karena itu saya berdoa terus menerus agar pada tahap persiapan ini diberi petunjuk dan kemudahan, serta pada saat hari-H saya minta agar tidak hujan dulu. Setelah solat lima waktu doa saya minta agar tidak hujan, solat duha saya doa itu lagi, habis tahajud doa saya ya itu lagi. Oke, waktu terus berlalu, tak terasa beberapa hari lagi MEDIS akan segera terlaksana, namun doa saya sudah mulai agak kendor. Sulit sekali rasanya untuk istiqomah memanjatkan doa pada-Nya. Kemudian doa saya kembali saya giatkan ketika acara sedang berlangsung. Alhasil Alhamdulillah, ternyata cuma gerimis kecil sehingga tidak terlalu mengganggu acara. Selama 2 hari acara hujan tidak turun. Kalau menurut saya pribadi itu agak terlihat aneh, karena ini kan sedang musim hujan dan dari kemarin hujan terus tiba-tiba Allah seolah-olah memberikan kesempatan kepada kami untuk melangsungkan acara ini dengan lancar alias mendapat ridho dari Allah. Begitu upacara penutupan selesai, dengan segera hujan turun sangat deras sehingga kami harus kerja keras bersih-bersih karena becek sampai ke dalam ruang balai desa. Apakah ini suatu kebetulan? Tidak menurut saya.. Saya yakin Allah benar-benar bersama kami.
Sebenarnya masih banyak lg hal-hal yang saya rasa itu adalah keajaiban yang Allah beri untuk menunjukkan Maha Kuasa-Nya

3.    Ketua Panitia harus terjun langsung untuk memantau, mengawasi, memfollow up dan terkadang langsung membantu panitia yang lain jika ada hal yang harus diselesaikan segera.
Tidak jarang saya turun langsung untuk membantu mengerjakan apa yang menjadi jobdescnya masing-masing divisi. Sebenarnya hal tersebut tidaklah baik dan tidak sesuai dengan apa yang telah diberitahukan ketika LKMM, bahwa ketua bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas kegiatan. Tidak sepantasnya ketua panitia ikut membantu pekerjaan yang sudah \ menjadi tugas divisi terkait. Namun hal itu saya lakukan karena inisiatif saya pribadi dengan pertimbangan bahwa hampir seluruh coordinator divisi ikut rekruitmen TBMM yang berarti para koor untuk sementara waktu tidak bisa menghandle jobdescnya masing-masing. Ditambah kalau saya lihat kurangnya jalinan komunikasi diantara koordinator dengan koordinator yang lain maupun komunikasi dengan tiap anggotanya.
Tidak ada yang perlu disalahkan, karena kita disini semua belajar, kita disini semua mencoba memadu chemistry sebagai keluarga besar mahasiswa FK UII 2011, dan terlebih juga acaranya udah selesai dan bisa kita nyatakan sukses kan? Namun, pelajaran yang perlu diambil ya seperti di atas tadi, ketua terkadang harus terjun langsung mengawasi pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya secara umum. Ya kayak model jokowi lah lebih sering langsung turun ke masyarakat daripada di kantor kira-kira seperti itu. Hehe
4.    Sifat inisiatif panitia dan rasa persatuan diantara kami mengalahkan PERATURAN JOBDESC yang ada, namun toh pada akhirnya semua bisa tersenyum menikmati acara kebanggaan 2011.
Acara MEDIS 2012 selain kami jadikan media untuk mengasah kepekaan sebagai calon dokter terhadap masyarakat juga kami jadikan acara ini momen yang pas untuk kami mengenal lebih dekat teman-teman satu sama lain di angkatan 2011. Terkadang tanpa mempedulikan jobdesc kami bekerja pada saat hari H pelaksanaan. Kami saling menutupi kekurangan, jika ada pekerjaan yang belum diselesaikan, walaupun bukan jobdescnya panitia lain bersedia melakukannya. Hal ini menunjukan rasa kepedulian kami diasah untuk menjadi 2011 SATU!
Sebenarnya hal ini juga tidaklah dibenarkan dalam LKMM bahwa setiap divisi dan bahkan setiap anggota harusnya sudah ditentukan jobdescnya masing-masing, namun bagi saya tampaknya Sifat inisiatif kami, rasa persatuan kami itu lah yang mengalahkan PERATURAN JOBDESC2 yang MENGEKANG  dan sekaligus membuat acara ini berlangsung dengan lancar. Alhamdulillah..
Nb: Don’t Try This At Home
5.     Pengorbanan sangat dibutuhkan untuk menggapai cita-cita.
Berapa jam waktu yang kami korbankan untuk acara ini, berapa rupiah uang yang kami keluarkan dengan ikhlas untuk acara ini, berapa liter keringat yang kami keluarkan demi kesuksesan acara ini, serta berapa banyak energi yang kami gunakan untuk memikirkan acara ini. Semua tidak ada yang sia-sia ternyata kawan. Jika kita melakukan itu semua dengan ikhlas, pasti pengorbanan itu akan berbuah manis sebagai balasan dari Allah. Bukankah Allah sudah berfirman yang maknanya barang siapa mengerjakan kebaikan walaupun sebesar biji zarrah akan mendapat balasannya, dan barang siapa mengerjakan keburukan walaupun kecil maka akan mendapat balasannya juga.
Ini dia ayat yang menjadikan hidup saya semangat !!!! Gak ada yang percuma, gak ada yang sia sia kalau kita ikhlaaas. Amiin
6.    Walaupun niat kita baik, namun jika caranya salah maka hasil yang didapatpun akan buruk #Ramdhan’s Quote (ketua Angkatan 2011).
Cerita ini pengalaman yang sangat tidak akan pernah saya lupakan. Apakah itu? Mungkin para panitia masih pada ingat waktu survey semua ke desa sumber? Ya Banyak yang nyasar. Dan yang bikin merindingnya lagi itu udah kaki gunung bos. Kiri kanan hutan dan kebun tanpa penerangan. Ya pastilah saya khawatirnya gak ketulungan puyeng banget parah walaupun akhirnya semua bisa bertemu dan pulang dengan selamat tanpa kehilangan satu orangpun hehe.
Selidik punya selidik, kami adakan evaluasi kecil-kecilan dan terlihat suatu kesalahan mendasar. Kami mengadakan survey itu mendadak sehari sebelum survey baru ada jarkom. Mengenai mekanisme pemberangkatan dan waktu juga masih rancu ingin seperti apa. Intinya kurang terkoordinasi dengan baik. Saya lupa padahal di LKMM bahwa Perencanaan itu sangat penting. Apabila kita gagal merencanakan sama saja kita merencanakan kegagalan dan akhirnya terbukti kekacauan yang ada. Namun terlepas dari kekacauan itu saya sangat bersyukur tidak terjadi hal yang naudzubillahi Min dzalik.
Sebenarnya masih banyak butiran benih berharga yang bisa diambil hikmahnya dari MEDIS 2012 ini. Tidak heran kalau teman-teman FK UII 2011 mengusulkan acara seperti ini agar diadakan kembali. Saya pribadi setuju dengan hal tersebut, namun disini kita mahasiswa dibawah naungan LEM FK UII. Sangat sulit bagi kita untuk mengadakan acara sebesar itu tanpa diawasi oleh LEM-DPM FK UII. Apalagi yang saya tahu adalah bahwa untuk mengadakan kegiatan itu harus ada persetujuan dan sepengetahuan dari LEM-DPM FK UII. Jadi maaf kawan, walaupun keuangan MEDIS 2012 mengalami surplus dengan jumlah yang tidak sedikit, kita belum bisa mengadakan MEDIS 2013 karena masalah birokrasi. Oiya , terlebih lagi kalaupun misalkan ada The Next MEDIS, silahkan pilih ketua baru untuk menggantikan saya hahaha…
Semoga benih-benih yang kita tanam waktu itu akan kita petik hasilnya di masa mendatang sebagai dokter yang peduli masyarakat, dokter yang pekerja keras, dokter yang berbudi pekerti luhur..AMIN

Jumat, 07 September 2012

Dua Hadiah Besar di Liburan Semester Genap


Liburan semester genap tahun ajaran 2011/2012 ini saya disibukkan dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari remediasi keterampilan medik, menjalankan bisnis ebook kedokteran, mudik lebaran, silaturahmi dengan keluarga, hingga mendampingi teman-teman angkatan 2012 FK UII ospek. Namun, ada dua kabar gembira yang benar-benar mengejutkan saya pada liburan kali ini yang merupakan doa kami yang seringkali kami panjatkan pada Allah agar terkabul dan akhirnya terkabul.
Libur semester kali ini bertepatan dengan bulan puasa yang sangat dipenuhi rahmat dan barokah-Nya. Sampai-sampai tidurpun menjadi berkah ketika saya sedang tidur dibangunkan dengan suara handphone saya yang berdering dengan tampilan di layar ‘panggilan masuk dari UII’. Seingat saya kontak dengan nama UII itu saya save ketika penerimaan mahasiswa baru dari brosur promosi UII. Ketika saya angkat hp saya, ternyata benar dugaan saya bahwa telephone yang masuk adalah dari pihak rektorat. Pihak rektorat meminta saya untuk menghadiri acara kuliah perdana mahasiswa baru 2012 di Auditorium Kahar Muzakkir UII sebagai mahasiswa berprestasi dengan IPK tertinggi per program studi dan berhak mendapat beasiswa berupa uang SPP tetap tahun ajaran 2012/2013.
Sungguh sangat tidak disangka-sangka sebelumnya, Allah memberikan rezeki tanpa disangka-sangka waktu dan tempatnya. Tidur saya di bulan puasa menjadi momen yang pas atas hadirnya kabar gembira yang sangat sangat patut disyukuri hehe. Beasiswa terbesar yang pernah saya terima selama menempuh jalur pendidikan dari SD sampai sekarang. Penghargaan ini semoga tidak menjadikan saya lalai dan takabur, tapi saya berharap bisa menjadi motivasi bagi saya pribadi dan teman-teman di FK UII umumnya untuk bisa belajar lebih giat. Semoga nikmat ini menjadi berkah bagi banyak orang..Amin
Ada satu hal lagi yang merupakan hadiah besar bagi saya dan kami Keluarga Besar FK UII. Pada tanggal 30 Agustus 2012, saya mendapat kabar bahwa FK UII mendapat akreditasi A.  saya tidak lantas percaya begitu saja, saya tanyakan kepada teman saya darimana mendapatkan kabar tersebut, namun bagi saya jawabannya belum dapat dipercaya dan harus dicek kembali. Dengan bermodalkan HP android saya yang sudah dipaketkan untuk mengakses internet, saya langsung mengunjungi web direktori BAN-PT dan mengetikkan ‘Universitas Islam Indonesia’ di kolom yang tersedia untuk mengetahui akreditasi dari tiap program studi. Alhasil, saya mendapatkan bahwa kabar tersebut BENAR adanya dan FK UII menyandang akreditasi A (sangat baik). Tentunya hal ini sangat baik bagi kami para mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan spesialis nantinya agar lebih mudah menembus test program penddikan dokter spesialis.
Hadiah ini merupakan nikmat yang tiada tara besarnya dan sangat mengejutkan. Sebelumnya kami tampak hanya optimis dan berharap Akreditasi FK UII tidak turun dari B menjadi C. Akreditasi FK UII tetap B saja sudah sangat patut disyukuri. Namun, Berkat doa kami yang selalu kami panjatkan pada Allah dan juga berkat kontribusi dari seluruh Keluarga Besar FK UII kini FK UII menyandang akreditasi A dari BAN-PT. Semoga peningkatan ini membawa dampak positif bagi kami seluruh Keluarga Besar FK UII untuk menjadikan hal ini sebagai motivasi super agar tetap terus menjadi lebih baik tidak hanya dengan gelar namun dalam realita pelaksanaannya. Amin