Sabtu, 10 November 2012

Puasa + Sabar + Ikhlas = Ipad baruuu

Hari itu adalah H-1 hari raya umat muslim di seluruh dunia, yaitu hari idul adha. Selayaknya masyarakat muslim di Indonesia yang selalu mempersiapkan untuk pulang kampung ke bumi kelahirannya, saya juga ikut serta dalam salah satu peserta mudik idul adha 2012.

Saya pulang dari Jakarta ke Tasikmalaya. Jauh sebelum dari Jakarta saya berangkat sebenarnya dari Yogyakarta menggunakan kereta api senja utama solo ke Jakarta. Tujuan saya ke Jakarta adalah hanya untuk foto E-KTP. Kebetulan saya belum difoto E-KTP pada waktu itu, jadi saya foto susulan sekalian memanfaaatkan waktu liburan 4 hari alias long-weekend. Malam berangkat dari Jogja dan pagi sampai di Jakarta, kemudian siang harinya saya E-KTP. Kemudian setelah itu saya dan ibu saya bersiap untuk pulang ke Tasik menggunakan bus AKAP.

Seperti biasa, dari rumah saya naik angkot satu kali ke Ciputat, kemudian dilanjutkan dengan minibus koantas bima 510 menuju kampung rambutan. Lama perjalanan kurang lebih 1,5 jam karena ngetem dan macet selama perjalanan.

Sesampainya di terminal kampung rambutan dengan keadaan bus hampir berhenti saya melihat gelagat 2 orang mencurigakan seperti habis nyopet. Namun saya pikir itu hanya perasaan saya saja, tapi saya reflek berteriak kepada ibu saya untuk mngecek dompet di tasnya ketika sudah turun. Belum sempat mengecek dompet di tasnya lantas saya langsung mengejar kedua orang mencurigakan tadi ke kerumunan minibus-minibus yang sedang parkir. Berkat kelincahan mereka, saya kehilangan jejaknya dan mereka berhasil lolos. Setelah saya balik lagi menemui ibu saya, Ia mengatakan bahwa dompetnya benar telah dicopet.  Benar dugaan saya dan saat itu saya sangat menyesal kenapa saya berpikir terlalu baik waktu itu padahal dua orang itu sangat mencurigakan gerak geriknya.

Keadaan pada saat itu kami berdua, saya dan ibu saya dikelilingi banyak orang dan kami tidak kuasa untuk mencari dan mengejar pelaku. Ditambah kondisi saya dan ibu saya sedang menjalankan puasa Arafah, jadi agak lemas dan sudah tidak punya tenaga untuk mencari jauh mereka para begundal-begundal ahli seni copet. Meskipun isi dompetnya tidak seberapa hanya ada uang Rp 150.000 dan kartu ATM, KTP, dan STNK saja. Sebenarnya untuk masalah uang tidak masalah, KTP bisa langsung mengurus ke kecamatan, STNK ke dealer dan ATM sudah diblokir via telpon ditambah kecamatan dan dealernya dekat dengan rumah jadi tidak sulit untuk mengurus lagi.

Saya hanya bisa menenangkan ibu saya dan berusaha untuk meyakinkan bahwa ini cobaan dari Allah, dan pasti kalau memang rezeki kita dompet itu akan kembali dengan sendirinya tanpa kita sangka-sangka caranya. Apalagi hari itu kami sedang puasa, kami tidak ingin puasa kami sia-sia, kami berpikir bahwa itu benar-benar ujian dari Allah dan selalu berprasangka baik. Walaupun saya tetap pulang kampung ke Tasikmalaya, tapi kejadian itu masih terus teringat dan menjadikan hati tidak tenang.

Singkat cerita 1-2 minggu setelah kejadian, saya smsan dengan ibu saya. Saya di Yogyakarta dan ibu saya di Jakarta. Ibu saya tiba-tiba mengabarkan bahwa salah satu mahasiswanya yang sudah lulus memberi Ipad kepada ibu saya. Mahasiswa ibu saya yang sudah lulus itu sepertinya berasal dari kalangan berada, mungkin kelas karyawan yang sudah bekerja.
Seketika saya mendapat kabar seperti itu, jujur pikiran saya langsung teringat kepada kejadian di koantas bima tempo hari dimana ibu saya kecopetan dan hari itu adalah hari Puasa Arafah. Dompet yang tidak seberapa isinya digantikan dengan gadget canggih Ipad seharga 4-5 Jutaan.  Satu hal yang masih membuat saya banyak berharap adalah karena ibu saya bilang ke saya kalau beliau tidak tahu cara mengoperasikan Ipadnya bagaimana, semoga beliau cepat bosan dan memberikan Ipadnya ke saya hehe. Apalagi ibu saya tidak terlalu suka dan menguasai gadget-gadget seperti itu. Semoga harapan saya jadi kenyataan haha.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puasa itu benar-benar membawa berkah, apalagi kita jalani dengan ikhlas dan sabar. Buah manis semanis-manis madu akan kita petik hasilnya.. Luar biasa Allah menunjukan kuasa-Nya. Sesungguhnya Allah mengetahui sedangkan kamu sekalian tidak mengetahui…Maka bersyukurlah atas segala sesuatu yang didapat karena kita tidak tahu sesungguhnya yang terjadi dibalik semua itu. Allah pasti memiliki rencana yang terbaik untuk hamba-Nya yang soleh. Amiinnn