Akhirnya,
cita-cita saya jadi asisten histology tercapai, Alhamdulillah. Tapi by the way
anyway busway , kok baru awal paragraph sudah ‘Akhirnya’ aja ya. Okelah.. Ini
pengalaman saya yang termasuk unforgettable. Kenapa?Ya karena waktu dulu
sebelum masuk kedokteran saya punya cita-cita jadi mahasiswa berprestasi
walaupun waktu itu saya pikir sangat sulit, bahkan pikiran ababil saya bilang ‘Gak
Bakal Mungkin’. Namun, kenyataannya
Allah mengabulkan cita-cita saya. Alhamdulillah lagi, memang hidup ini harus
pandai-pandai bersyukur. Sudah jelas dalam Alqur’an kalau kita pandai bersyukur,
PASTI nikmat kita akan ditambah. Ya itu sangat saya rasakan.
Ibu
dan nenek saya selalu mengingatkan saya untuk selalu bersyukur pada Allah,
bersyukur dan bersyukur pokoknya. Alhamdulillah lagi sekarang saya sudah jadi
asisten laboratorium histology. Dulu bayangan saya kalau jadi asisten itu bagus
banget buat masa depan keakademikan seorang mahasiswa. Dengan menjadi asisten,
mahasiswa bisa update ilmu pengetahuan, bisa dekat dengan dosen, bisa maju lah
pokoknya. Sama sekali saya tidak pernah berpikir bahwa asisten itu dapat
bayaran. Saya kira jadi asisten itu gak dibayar. Soalnya terpilih jadi asisten
saja sudah syukur dengan segudang manfaat yang diberikan dari sebuah pengalaman
dengan dosen. Namun, ternyata dugaan saya salah. Di kampus saya jadi asisten
dibayar mungkin sebagai ucapan terimakasih telah ikut membantu pekerjaan dosen
laboratorium.
Terlepas
dari dibayar atau tidak, ya masa bodoh lah. Yang penting saya jadi asisten
hehe.. Kalaupun ternyata dibayar sekarang wah saya lebih BERSYUKUR lagi.
Alhamdulillah dapet bonus lagi kan dari Allah. Saya ya gak munafiq merasa
seneng kalau dikasih uang saku kalau asistenin, wajar manusia dikasih rezeki
kan gak boleh ditolak hehe.. Tapi ya jangan sampailah, niat saya asisten ini
melenceng dari niat awal saya yang sudah lurus.
Hari
pertama saya ngisi asisten saya ragu dengan jadwal saya kapan sebenarnya bagian
saya untuk mengasisteni dosen. Lalu saya beranjak dari gedung kuliah dengan
melupakan masalah asistensi histologi menuju ruang LEM FK UII untuk ngurusin
masalah organisasi atau kepanitaan dan lain-lain. Soalnya kebetulan saya saat
itu juga sedang mengemban amanah jadi kadep ilmiah LEM FK UII dan ketua panitia
seminar dan pelatihan jurnalistik nasional ISMKI. Sangat berat kalau
dipikir-pikir. Tapi itu gak saya pikirin, Cuma saya jalanin aja apa adanya.
Tiba-tiba baru sampai di ruang LEM, hp saya getar dan saya angkat telpon dari
teman saya. ternyata teman saya nanyain kenapa saya gak datang ke lab histology.
Saya kaget dan beranjak dari ruang LEM menuju laboratorium Histologi yang
letaknya agak jauh dari ruang LEM.
Huff
capek juga bergegas dari ruang LEM ke ruang histo. Terus setelah samapai disana
saya langsung ngawas mahasiswa yang sedang pre-test praktikum. Setelah itu saya
dan dua orang teman saya hanya memeriksa soal pre-test dan post-test dari
mahasiswa yang sedang praktikum tersebut. Memang, untuk tugas pertama ini saya katakan
belum cukup berat. Namun, ya cukup mengasyikkan sebagai debut saya di lab
histo. Yang paling lucu lagi laboran histo yang biasanya galak waktu dulu ke
saya pas lagi praktikum sekarang udah jadi baik lho. Kabar gembira lagi buat
saya hehee Alhamdulillah..
Setelah
itu saya pulang bawa snack dan diberi uang saku. Alhamdulillah kan. Kemudian
saya pulang. Dalam perjalanan pulang ke kosan saya berpikir andaikan saja teman
saya tidak memberikan kabar kalau saya isi asisten hari itu saya sudah
ketinggalan debut saya dan sudah dicap buruk mungkin. Namun Alhamdulillah,
Allah mengatur semua ini dan kalau memang rezeki ya gak kemana. Saya diberi
uang saku dobel dari biasanya karena asisten yang datang hanya tiga orang. Alhamdulillah lagi kan. Hari itu ya seperti
itu karena yang lainnya semua pada ada kuliah. Jadi seperti ini Allah mengatur
semuanya. Bersyukur-bersyukur dan bersyukur. The Power of Bersyukur. Bersyukur
is The Best !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar