Lingkungan FK UII
merupakan lingkungan baru yang harus saya tempati dengan keseharian yang cukup
melelahkan. Keluarga baru dan suasana Jalan Kaliurang yang sejuk saat ini turut
menemani aktivitas saya sehari-hari. Seluruh kegiatan yang ada diselenggarakan
FK UII tampaknya menunjukkan pesan tersirat bahwa menjadi dokter itu tidak
hanya harus pintar dalam hal ilmu pengetahuan , namun juga harus pintar dalam
segala hal, seperti pintar dalam mengatur waktu, menentukan skala prioritas,
menjadi pemimpin, bijak dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan
seterusnya. Kegiatan yang dapat mengakomodasi pembangunan karakter mahasiswa FK
UII itu dilaksanakan oleh LEM FK UII dengan sasaran mahasiswa baru FK UII 2011.
Kegiatan yang menjadi
agenda rutin tahunan LEM FK UII itu bernama Latihan Kepemimpinan dan Manajemen
Mahasiswa(LKMM). Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib fakultas. Kegiatan
tersebut berisi seputar kiat-kiat menjadi mahasiwa kedokteran yang sukses dalam
akademik dan berorganisasi yang pasti sangat berguna dalam bermasyarakat dan
menjalin hubungan interpersonal sebagai mahasiswa.
Kegiatan ini menjawab
banyak sekali pertanyaan diantaranya, mengapa kita harus berorganisasi?
Bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi? Bagaimana
membentuk forum rapat yang baik? Bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik?
Bagaimana pengorganisasian sebuah lembaga atau organisasi yang baik? Dan juga
diulas mengenai pentingnya jalinan komunikasi atau jaringan relasi dengan
banyak orang. Inilah yang disebut
interpersonal skill, materi yang dibawakan oleh Mas Fajar Mantan Sekjen
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia 08/09 atau 09/10 saya lupa.hehe
Singkat cerita di akhir
rangkaian kegiatan LKMM, kelompok pengabdian masyarakat (PENGMAS) (yang ada
saya didalamnya) dalam LKMM terpilih menjadi kelompok yang memiliki program
kerja terbaik dan mendapat dukungan dari LEM dan DPM untuk menjalankan program
kerja yang kami usung tersebut.
Program kerja yang kami
susun itu sebenarnya mengalami beberapa perubahan sebelum akhirnya menjadi
MEDIS 2012 atau MEmbina Desa menjaDI Sehat 2012. Desa sasaran yang kami jadikan
tempat pengabdian kami adalah Desa Sumber Kabupaten Magelang. Banyak cerita
yang mestinya engkau saksikan di tanah kering bebatuan #Ebiet G Ade. Sehingga,
saya mencoba menarik beberapa pelajaran yang saya ibaratkan sebagai butiran
benih yang kami tanam untuk dipetik pada waktu mendatang.
Ya pada akhirnya inilah
secuil pelajaran yang kami dapatkan dalam acara ini:
1. Berdarah-darahlah dalam tahap persiapan agar pada pelaksanaannya terasa
mudah dan sukses. #Quote dari In house training kelembagaan.
Entah
apakah perasaan saya yang berlebihan was-was atau bagaimana, yang jelas selaku
ketua panitia saya tidak doyan makan, tidur, apalagi belajar pada tahap
persiapan ini. Persiapan sampai memakan waktu selama ± 3-4 bulan dari mulai
penyusunan proposal, mencari dana dan sponsor, mempersiapkan peralatan dan
melobi Pak Kades dan warganya, sampai rapat persiapan lainnya. Terbukti dengan
waktu yang lama dan tingkat depresi saya yang hampir memuncak, pelaksanaan
acara ini berjalan lancar. Padahal dari awal persiapan saya sudah berpikir
macam-macam, apa berhasil?masak iya sih? Semoga deh #positif Thinking, namun
akhirnya acara ini berjalan sukses berkat ridho Allah dan kontribusi
teman-teman angkatan 2011.
2. Doa merupakan senjata ampuh yang patut dipanjatkan tidak hanya
setelah berusaha, tapi doa juga harus dilakukan sebelum berusaha.
Ini
dia hal yang tak kalah pentingnya dari usaha. Doa merupakan senjata ampuh yang
pernah saya rasakan. Doa bisa mengusir bala, menjauhkan kita dari hal-hal yang
tidak baik. Beberapa keajaibanpun muncul ketika pelaksanaan MEDIS 2012 di Desa
Sumber.
Sebenarnya
ada satu hal yang selalu bolak-balik mampir ke pikiran saya ketika masih tahap
persiapan, yaitu rasa takut jika pada saat hari-H hujan deras, maklum karena
saat itu sedang musim hujan. Ya apa boleh buat, yang memiliki kekuasaan untuk
mengendalikan hujan atau tidak kan hanya Allah, oleh karena itu saya berdoa
terus menerus agar pada tahap persiapan ini diberi petunjuk dan kemudahan,
serta pada saat hari-H saya minta agar tidak hujan dulu. Setelah solat lima
waktu doa saya minta agar tidak hujan, solat duha saya doa itu lagi, habis
tahajud doa saya ya itu lagi. Oke, waktu terus berlalu, tak terasa beberapa
hari lagi MEDIS akan segera terlaksana, namun doa saya sudah mulai agak kendor.
Sulit sekali rasanya untuk istiqomah memanjatkan doa pada-Nya. Kemudian doa
saya kembali saya giatkan ketika acara sedang berlangsung. Alhasil
Alhamdulillah, ternyata cuma gerimis kecil sehingga tidak terlalu mengganggu
acara. Selama 2 hari acara hujan tidak turun. Kalau menurut saya pribadi itu
agak terlihat aneh, karena ini kan sedang musim hujan dan dari kemarin hujan
terus tiba-tiba Allah seolah-olah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melangsungkan acara ini dengan lancar alias mendapat ridho dari Allah. Begitu
upacara penutupan selesai, dengan segera hujan turun sangat deras sehingga kami
harus kerja keras bersih-bersih karena becek sampai ke dalam ruang balai desa.
Apakah ini suatu kebetulan? Tidak menurut saya.. Saya yakin Allah benar-benar
bersama kami.
Sebenarnya
masih banyak lg hal-hal yang saya rasa itu adalah keajaiban yang Allah beri
untuk menunjukkan Maha Kuasa-Nya
3. Ketua Panitia harus terjun langsung untuk memantau, mengawasi,
memfollow up dan terkadang langsung membantu panitia yang lain jika ada hal
yang harus diselesaikan segera.
Tidak
jarang saya turun langsung untuk membantu mengerjakan apa yang menjadi
jobdescnya masing-masing divisi. Sebenarnya hal tersebut tidaklah baik dan
tidak sesuai dengan apa yang telah diberitahukan ketika LKMM, bahwa ketua
bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas kegiatan. Tidak sepantasnya ketua
panitia ikut membantu pekerjaan yang sudah \ menjadi tugas divisi terkait.
Namun hal itu saya lakukan karena inisiatif saya pribadi dengan pertimbangan
bahwa hampir seluruh coordinator divisi ikut rekruitmen TBMM yang berarti para
koor untuk sementara waktu tidak bisa menghandle jobdescnya masing-masing.
Ditambah kalau saya lihat kurangnya jalinan komunikasi diantara koordinator
dengan koordinator yang lain maupun komunikasi dengan tiap anggotanya.
Tidak
ada yang perlu disalahkan, karena kita disini semua belajar, kita disini semua
mencoba memadu chemistry sebagai keluarga besar mahasiswa FK UII 2011, dan
terlebih juga acaranya udah selesai dan bisa kita nyatakan sukses kan? Namun,
pelajaran yang perlu diambil ya seperti di atas tadi, ketua terkadang harus
terjun langsung mengawasi pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya secara
umum. Ya kayak model jokowi lah lebih sering langsung turun ke masyarakat
daripada di kantor kira-kira seperti itu. Hehe
4. Sifat inisiatif panitia dan rasa persatuan diantara kami mengalahkan
PERATURAN JOBDESC yang ada, namun toh pada akhirnya semua bisa tersenyum
menikmati acara kebanggaan 2011.
Acara
MEDIS 2012 selain kami jadikan media untuk mengasah kepekaan sebagai calon dokter
terhadap masyarakat juga kami jadikan acara ini momen yang pas untuk kami
mengenal lebih dekat teman-teman satu sama lain di angkatan 2011. Terkadang
tanpa mempedulikan jobdesc kami bekerja pada saat hari H pelaksanaan. Kami
saling menutupi kekurangan, jika ada pekerjaan yang belum diselesaikan,
walaupun bukan jobdescnya panitia lain bersedia melakukannya. Hal ini
menunjukan rasa kepedulian kami diasah untuk menjadi 2011 SATU!
Sebenarnya
hal ini juga tidaklah dibenarkan dalam LKMM bahwa setiap divisi dan bahkan
setiap anggota harusnya sudah ditentukan jobdescnya masing-masing, namun bagi
saya tampaknya Sifat inisiatif kami, rasa persatuan kami itu lah yang
mengalahkan PERATURAN JOBDESC2 yang MENGEKANG
dan sekaligus membuat acara ini berlangsung dengan lancar.
Alhamdulillah..
Nb:
Don’t Try This At Home
5. Pengorbanan sangat dibutuhkan untuk menggapai cita-cita.
Berapa
jam waktu yang kami korbankan untuk acara ini, berapa rupiah uang yang kami
keluarkan dengan ikhlas untuk acara ini, berapa liter keringat yang kami
keluarkan demi kesuksesan acara ini, serta berapa banyak energi yang kami gunakan
untuk memikirkan acara ini. Semua tidak ada yang sia-sia ternyata kawan. Jika
kita melakukan itu semua dengan ikhlas, pasti pengorbanan itu akan berbuah
manis sebagai balasan dari Allah. Bukankah Allah sudah berfirman yang maknanya
barang siapa mengerjakan kebaikan walaupun sebesar biji zarrah akan mendapat
balasannya, dan barang siapa mengerjakan keburukan walaupun kecil maka akan
mendapat balasannya juga.
Ini
dia ayat yang menjadikan hidup saya semangat !!!! Gak ada yang percuma, gak ada
yang sia sia kalau kita ikhlaaas. Amiin
6. Walaupun niat kita baik, namun jika caranya salah maka hasil yang
didapatpun akan buruk #Ramdhan’s Quote (ketua Angkatan 2011).
Cerita
ini pengalaman yang sangat tidak akan pernah saya lupakan. Apakah itu? Mungkin
para panitia masih pada ingat waktu survey semua ke desa sumber? Ya Banyak yang
nyasar. Dan yang bikin merindingnya lagi itu udah kaki gunung bos. Kiri kanan
hutan dan kebun tanpa penerangan. Ya pastilah saya khawatirnya gak ketulungan
puyeng banget parah walaupun akhirnya semua bisa bertemu dan pulang dengan
selamat tanpa kehilangan satu orangpun hehe.
Selidik
punya selidik, kami adakan evaluasi kecil-kecilan dan terlihat suatu kesalahan
mendasar. Kami mengadakan survey itu mendadak sehari sebelum survey baru ada
jarkom. Mengenai mekanisme pemberangkatan dan waktu juga masih rancu ingin
seperti apa. Intinya kurang terkoordinasi dengan baik. Saya lupa padahal di
LKMM bahwa Perencanaan itu sangat penting. Apabila kita gagal merencanakan sama
saja kita merencanakan kegagalan dan akhirnya terbukti kekacauan yang ada.
Namun terlepas dari kekacauan itu saya sangat bersyukur tidak terjadi hal yang
naudzubillahi Min dzalik.
Sebenarnya masih banyak
butiran benih berharga yang bisa diambil hikmahnya dari MEDIS 2012 ini. Tidak
heran kalau teman-teman FK UII 2011 mengusulkan acara seperti ini agar diadakan
kembali. Saya pribadi setuju dengan hal tersebut, namun disini kita mahasiswa
dibawah naungan LEM FK UII. Sangat sulit bagi kita untuk mengadakan acara
sebesar itu tanpa diawasi oleh LEM-DPM FK UII. Apalagi yang saya tahu adalah
bahwa untuk mengadakan kegiatan itu harus ada persetujuan dan sepengetahuan
dari LEM-DPM FK UII. Jadi maaf kawan, walaupun keuangan MEDIS 2012 mengalami
surplus dengan jumlah yang tidak sedikit, kita belum bisa mengadakan MEDIS 2013
karena masalah birokrasi. Oiya , terlebih lagi kalaupun misalkan ada The Next
MEDIS, silahkan pilih ketua baru untuk menggantikan saya hahaha…
Semoga benih-benih yang kita tanam waktu itu akan kita petik hasilnya di masa mendatang sebagai dokter yang peduli masyarakat, dokter yang pekerja keras, dokter yang berbudi pekerti luhur..AMIN