Hari itu adalah H-1 hari raya
umat muslim di seluruh dunia, yaitu hari idul adha. Selayaknya masyarakat
muslim di Indonesia yang selalu mempersiapkan untuk pulang kampung ke bumi
kelahirannya, saya juga ikut serta dalam salah satu peserta mudik idul adha
2012.
Saya pulang dari Jakarta ke
Tasikmalaya. Jauh sebelum dari Jakarta saya berangkat sebenarnya dari Yogyakarta
menggunakan kereta api senja utama solo ke Jakarta. Tujuan saya ke Jakarta adalah
hanya untuk foto E-KTP. Kebetulan saya belum difoto E-KTP pada waktu itu, jadi
saya foto susulan sekalian memanfaaatkan waktu liburan 4 hari alias
long-weekend. Malam berangkat dari Jogja dan pagi sampai di Jakarta, kemudian
siang harinya saya E-KTP. Kemudian setelah itu saya dan ibu saya bersiap untuk
pulang ke Tasik menggunakan bus AKAP.
Seperti biasa, dari rumah saya
naik angkot satu kali ke Ciputat, kemudian dilanjutkan dengan minibus koantas bima
510 menuju kampung rambutan. Lama perjalanan kurang lebih 1,5 jam karena ngetem
dan macet selama perjalanan.
Sesampainya di terminal kampung
rambutan dengan keadaan bus hampir berhenti saya melihat gelagat 2 orang
mencurigakan seperti habis nyopet. Namun saya pikir itu hanya perasaan saya
saja, tapi saya reflek berteriak kepada ibu saya untuk mngecek dompet di tasnya
ketika sudah turun. Belum sempat mengecek dompet di tasnya lantas saya langsung
mengejar kedua orang mencurigakan tadi ke kerumunan minibus-minibus yang sedang
parkir. Berkat kelincahan mereka, saya kehilangan jejaknya dan mereka berhasil
lolos. Setelah saya balik lagi menemui ibu saya, Ia mengatakan bahwa dompetnya
benar telah dicopet. Benar dugaan saya
dan saat itu saya sangat menyesal kenapa saya berpikir terlalu baik waktu itu
padahal dua orang itu sangat mencurigakan gerak geriknya.
Keadaan pada saat itu kami
berdua, saya dan ibu saya dikelilingi banyak orang dan kami tidak kuasa untuk
mencari dan mengejar pelaku. Ditambah kondisi saya dan ibu saya sedang
menjalankan puasa Arafah, jadi agak lemas dan sudah tidak punya tenaga untuk
mencari jauh mereka para begundal-begundal ahli seni copet. Meskipun isi
dompetnya tidak seberapa hanya ada uang Rp 150.000 dan kartu ATM, KTP, dan STNK
saja. Sebenarnya untuk masalah uang tidak masalah, KTP bisa langsung mengurus
ke kecamatan, STNK ke dealer dan ATM sudah diblokir via telpon ditambah
kecamatan dan dealernya dekat dengan rumah jadi tidak sulit untuk mengurus
lagi.
Saya hanya bisa menenangkan ibu
saya dan berusaha untuk meyakinkan bahwa ini cobaan dari Allah, dan pasti kalau
memang rezeki kita dompet itu akan kembali dengan sendirinya tanpa kita
sangka-sangka caranya. Apalagi hari itu kami sedang puasa, kami tidak ingin
puasa kami sia-sia, kami berpikir bahwa itu benar-benar ujian dari Allah dan
selalu berprasangka baik. Walaupun saya tetap pulang kampung ke Tasikmalaya,
tapi kejadian itu masih terus teringat dan menjadikan hati tidak tenang.
Singkat cerita 1-2 minggu setelah
kejadian, saya smsan dengan ibu saya. Saya di Yogyakarta dan ibu saya di
Jakarta. Ibu saya tiba-tiba mengabarkan bahwa salah satu mahasiswanya yang
sudah lulus memberi Ipad kepada ibu saya. Mahasiswa ibu saya yang sudah lulus
itu sepertinya berasal dari kalangan berada, mungkin kelas karyawan yang sudah
bekerja.
Seketika saya mendapat kabar
seperti itu, jujur pikiran saya langsung teringat kepada kejadian di koantas
bima tempo hari dimana ibu saya kecopetan dan hari itu adalah hari Puasa
Arafah. Dompet yang tidak seberapa isinya digantikan dengan gadget canggih Ipad
seharga 4-5 Jutaan. Satu hal yang masih
membuat saya banyak berharap adalah karena ibu saya bilang ke saya kalau beliau
tidak tahu cara mengoperasikan Ipadnya bagaimana, semoga beliau cepat bosan dan
memberikan Ipadnya ke saya hehe. Apalagi ibu saya tidak terlalu suka dan
menguasai gadget-gadget seperti itu. Semoga harapan saya jadi kenyataan haha.
Alhamdulillahirobbil’alamiin,
puasa itu benar-benar membawa berkah, apalagi kita jalani dengan ikhlas dan
sabar. Buah manis semanis-manis madu akan kita petik hasilnya.. Luar biasa
Allah menunjukan kuasa-Nya. Sesungguhnya Allah mengetahui sedangkan
kamu sekalian tidak mengetahui…Maka bersyukurlah atas segala sesuatu
yang didapat karena kita tidak tahu sesungguhnya yang terjadi dibalik semua
itu. Allah pasti memiliki rencana yang terbaik untuk hamba-Nya yang soleh.
Amiinnn